Kamis, 24 Oktober 2013

Makalah | Pertumbuhan Fisik Remaja Dan Karakteristiknya

Diposting oleh Unknown di 17.46



BAB 1
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG

                                Dalam referensi,makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaanya seringkali dipertukarkan untuk makna yang sama. Pertumbuhan diberi makna sebagai perubahan – perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar,panjang.
                        Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
                        Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan dimiliki sejak lahir baik faktor biologis maupun sosial psikologis. Setiap orang karena ciri dan sifat maka disebut individu yang menunjukkan kedudukannya sebagai seorang perorangan . Sifat individual berkaitan dengan sifat perorangan dimana ciri dan sifat (karakteristik ) orang yang satu berbeda dengan orang yang lain. Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui bagi seorang pendidik maupun calon pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan subjek pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran.
                        Berdasarkan pemikiran di atas, maka penyusun menyajikan makalah ini dengan harapan tulisan ini dapat memberikan informasi bagi kita semua, khususnya calon pendidik tentang pertumbuhan fisik dan psikis remaja serta penyebabnya.




B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang di maksud dengan pertumbuhan fisik remaja?
2.    Bagaimana ciri-ciri pertumbuhan fisik remaja?
3.    Apakah penyebab perubahan fisik remaja?
4.    Bagaimana pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja?

C.  TUJUAN
 Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Menjelaskan aspek-aspek pertumbuhan fisik remaja
2.      Mendeskripsikan ciri-ciri pertumbuhan fisik remaja
3.      Menjelaskan penyebab perubahan fisik remaja
4.      Mengetahui pengaruh petumbuhan fisik terhadap perilaku remaja

D.    METODE
Metode yang digunakan penulis dalam makalah ini adalah merekam sari buku.

 BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pertumbuhan Fisik Remaja
1.    Pertumbuhan sebelum lahir
               Terbentuknya manusia dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan yang disebut Embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua bulan, ukuran embrio itu sebesar dua setengah sentimeter, yang disebut janin atau fetus. Setelah tiga bulan,  setelah tiga bulan, fetus terus bertumbuh menjadi bayi dalam ukuran kecil.
               Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan syaraf yang lebih lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin (fetus) diakhiri saat kelahiran. Kelahiran merupakan kematangan biologis dan jaringan syaraf setiap komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri.

2.    Pertumbuhan setelah lahir
               Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan sampai masa dewasa. Selama tahun pertama, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah 3 kalinya. Sejak lahir sampai umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa, dapat dilihat pada gambar berikut :

 
gambar pertumbuhan manusia
               
 Gambar di atas menunjukkan bahwa setiap bagian fisik seorang individu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk  menjalankan fungsinya. Jaringan syaraf otak atau syaraf sentral dalam menjalankan fungsi jaringan syaraf di seluruh tubuh manusia.
               Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan hewan. Pada awal setelah bayi itu dilahirkan, respon terhadap segala rangsangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks, ini akan berakhir atau akan menjadi lebih terarah pada sasaran saat bayi berusia 4 sampai 5 bulan.
               Kapasitas syaraf sensorif seorang bayi amat terbatas. Bayi yang baru lahir pendengarannya amat baik. Ia mampu membedakan suara yang lembut dan kasar, lebih senang pada suara yang lembut dari pada yang lain. Penglihatannya masih lemah, walaupun ia telah melihat. Dari pertumbuhannya ia segera membedakan terangnya cahaya, warna dan mampu mengikuti rangsangan yang bergerak dengan pandangan matanya. Syaraf sensorif seperti perabaan, penciuman dan pencernaan berkembang sejalan dengan syaraf penglihatan. Perkembangan fungsi syaraf sensorif semakin sempurna dan lengkap sehingga anak mampu menginterpretasikan apa yang ia lihat, dengar, sentuh dan rasakan. Semua ini merupakan potensi yang fungsi bagi terbentuknya pengetahuan seseorang.
               Pertumbuhan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan  urutan yang teratur. Pola dan urutan pertumbuhan fungsi fisik ini diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan social. Pertumbuhan tersebut langsung atau tidak, akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Misalnya akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak, dan secara tidak langsung berpengaruh pada bagaimana anak memandang dirinya dan ia memandang orang lain. Pertumbuhan fisik terjadi secara bartahap dan iramanya setiap orang berbeda, walaupun secara keseluruhan tetap memperlihatkan keteraturan.
               Petumbuhan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan aturan yang teratur. Pola dan urutan pertumbuhan fungsi fisik ini diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan social. Pertumbuhan tersebut langsung atau tidak, akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Misalnya, akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak, dan secara tidak langsung berpengaruh pada bagaimana anak memandang dirinya dan ia memandang orang lain. Pertumbuhan fisik terjadi secara bertahap dan iramanya setiap orang berbeda, walaupun secara keseluruhan tetap memperlihatkan keteraturan.
               Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya ditandai oleh pertumbuhan yang lambat. Selama peiode lainnya ditandai oleh pertumbuhan yang lambat. Selama periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan sangat cepat. Pada akhir tahun pertama, kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan seorang bayi memperlihatkan tempo yang sedikit lambat, kemudian menjadi stabil pada saat anak memasuki tahap remaja atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapat dimulai ketika anak berusia sekitar 8-12 tahun. Mulai saat itu sampai ia berumur 15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa itu disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan disusul dengan periode tenang kembali sampai ia memasuki tahap dewasa. Berat badan masih dapat berubah-ubah (Hurlock,1991).
               Ukuran dan bangunan tubuh yang diwariskan secara genetic juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Anak-anak yang mempunyai bangunan tubuh kekar, biasanya akan tumbuh dengan cepat dan akan memasuki tahap remaja lebih cepat dari pada teman sebayanya yang mempunyai bangunan tubuh yang lebih kecil.
               Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik seorang anak dapat berasal dari kesehatan dan pemberian makanan yang bergizi, imunisasi yang teratur untuk mencegah berbagai serangan penyakit. Demikian juga anak yang mengalami gangguan atau tekanan emosional berpengaruh terhadap proses pertumbuhan seseorang. Sebaliknya anak yang tenang cenderung tumbuh lebih cepat pertumbuhannya. Hal yang paling menonjol dalam variasi pertumbuhan adalah faktor pengaruh jenis kelamin. Pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan pada usia tertentu, dan pada saat tertentu anak wanita lebih cepat daripada anak laki-laki. Misalnya pada usia 9,10,13 dan 14 tahun anak perempuan lebih tinggi dari pada anak laki-laki karena pengaruh perkembangan awal remajanya. Begitu juga dikalangan sesama anak laki-laki atau perempuan,sering nampak variasi yang jelas satu sama lain.
B.  Ciri-ciri Pertumbuhan Fisik Remaja
                   Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh; proporsi tubuh, munculnya cirri-ciri kelamin yang utama (primer) dan cirri-ciri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss (Sarlito, 1991) ukuran perubahan fisik adalah sebagai berikut :
Ø  Pada anak perempuan :
o                                Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
o                                 Pertumbuhan payudara.
o                                Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
o                                Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
o                                Bulu kemaluan menjadi keriting.
o                                Menstruasi atau haid.
o                                Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Ø Pada anak laki-laki :
         

o                                 Pertumbuhan tulang-tulang.
o                               Testis (buah pelir) membesar.
o                              Tumbuh bulu kemaluan yang halus dan berwarna gelap.
o                              Awal perubahan suara.
o                                Ejakulasi (keluarnya air mani).
o                                Bulu kemaluan menjadi keriting.
o                                Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
o                               Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
o                              Tumbuh bulu ketiak.
o                              Akhir perubahan suara.
o                              Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
o                             Tumbuh bulu dada.



C.  Penyebab perubahan fisik remaja
                          Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam  sistem endoktrin. Kelenjar pituitri yang terletak didasar otak mengeluarkan duamacam hormon yang diduga erat hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon ganadotropik atau hormon yang merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endoktrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalmus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja berkembang.
                   Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seseorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonadotropik dari kelenjar pituitry pada saat akan memasuki masa remaja. Setelah tercapai kematangan alat kelamin, maka hormon gonad akan menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tepat antara kelenjar pituitry dan gonad menimbukan pertumbuhann fisik yang tepat pula. Sebaliknya apabila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan timbul penyimpangan pertumbuhan selama masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan baik bagian luar maupun bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur maupun fungsinya.
                   Perubahan- perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja adalah :
1.    Perubahan ukuran tubuh
               Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anaak mencapai  taraf pematangan kelaminnya, setahun sebelumnya, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dam bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi pematangan kelamin ini. Pertumbuhhan fisik selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lambat. Selama 4 tahun perutumbuhan tinggi badan akan bertambah 25 persen dan berat badannya hampir mencapi dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat dari pada anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang pada perempuan pada usia 18 tahun.
2.    Perubahan proporsi tubuh
               Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada bagian tubuh yang semakin tidak proporsianal dan ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berkembang terus sampai seluruh mas apubur selesai dilalui sepenuhnya sehingga sehingga akhrinya proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun di bagian luar tubuh anak.
3.    Ciri kelamin yang utama
               Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja alat kelamiin mulai berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saat pertama kali anak laki-laki mengalami “ mimpi basah”, sedangkan anak perempuan indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama kali mengalami haid atau menstruasi. Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak pperempuan pada saat ini masih belum berkembang dengan sempurna sehingga belum mampu untuk mengandung anak atau beberapa bulan atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai masa steril.

4.   Ciri kelamin kedua
              Ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan munculnya putting  susu,pinggul melebar lebih lebar daripada lebar bahu,tumbuh rambut disekitar alat kemaluan/kelamin,tumbuh rambut diketiak,suara bertambah nyaring.Sedangkan anak laki-laki ditandai oleh tumuhnya kumis dan jenggot,otot-otot mulai tampak,bahu melebar lebih lebar daripada pinggul,nada suara membesar,tumbuh jakun,tumbuh bulu ketiak,bulu dada,bulu di sekitar alat kelamin,serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
               Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan.Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antara jenis kelamin.Pertumbuhan disebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin yang utama dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja.
                    Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal,yaitu:
a.    Percepatan pertumbuhan
                      Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja.Banyak faktor individual mempengaruhi jalanya pertumbuhan ini sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda .
                      Pada titik awal pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak berbeda,akan tetapi kecepatan pertumbuahan setiap individu menjadi sangat berbeda sesuai dengan iramanya masing-masing.jadi perbebaan individual tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan.
                      Percepatan  bagi remaja laki-laki umumnya berbeda dan berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun ,sedangkan remaja perempuan antara 7,5 tahun 11,5 tahun dengan umur  rata-rata 10,5 tahun.Puncak pertambahan ukuaran fisik dicapai pada usia 12 tahun,yakni kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun.
b.    Proses kematangan seksual
                      Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan cirri-ciri kelamin sekundernya,namun kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual sehingga hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata.
                      Ada tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan,yaitu dalam hal:
(1)  kriteria kematangan seksual nampak,lebih jelas pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Kriterianya adalah menstruasi pertama sebagai tanda permulaan pubertas. Setelah itu dibutuhkan satu tahun lagi baru anak wanita betul-betul matang untuk reproduksi. kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki permulaannya sangat sedikit sehingga tidak jelas.
(2)  permulaan kematangan seksual pada anak perempuan 2 tahun lebih cepatnya daripada laki-laki .
(3)  untuk gejala-gejala kematangan seksual pada wanita dimulai dengan tumbuhnya buah dada (8-13 tahun). Menjelang haid,jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang lebih dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis.
                   Pada anak laki-laki kematangan seksual dimulai dengan pertumbuhan testes yang dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara umur 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-17 tahun, anak laki-laki dan perempuan pangkal tenggorokan (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang. Menstruasi merupakan ukuran yang baik karena hal ini menentukan salah satu ciri  kematangan seksual yang pokok, yaitu suatu disposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan,juga merupakan manifestasi yang jelas meskipun pada awalnya masih terjadi pendarahan sedikit.
                   Perubahan proporsi tubuh menunjukkan keanekaragaman antara laki-laki dan perempuan. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi lebih kekar,berat dan segi tiga) sedangkan anak perempuan cenderung menjadi gemuk dan berat (endomorf) akan memperlihatkan ciri ektomrf (cendrung kurus dan bertulang panjang).
                   Beberapa kondisi yg mempengaruhi pertumbuhan fisik anak yaitu :
a.    Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan dan lingkungan, terutama terhadap tinggi dan berat badan.
b.    Pengaruh gizi bagi anak,terutama terhadap tinggi dan berat badan.
c.    Gangguan emosional yang sering menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan , dan akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitry.
d.   Jenis kelamin, dimana anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Perbedaan ini karena bentuk tulang dan otot anak laki-laki memang berbeda dengan anak perempuan .
e.    Status sosial ekonomi keluarga yang berbeda juga berpengaruh terhadap tinggi dan berat badan anak.
f.     Kesehatan jelas berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan ).
g.    Bentuk tubuh (mesomorf , ektomorf dan endomorf  ) akan berpengaruh terhadap besar kecilnya tubuh anak. Anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorf atau ektomorf.

D.  Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Perilaku
                   Perubahan – perubahan psikologis yang muncul sebagai akibat dari perubahan fisik, yaitu rasa kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, perbesaran payudara/buah dada yang cepat membuat remaja tersisih dari teman – temannya. Demikian pula dalam menghadapi haid dan mimpi basah, anak – anak remaja perlu mengadakan penyesuain tingkah laku yang tidak ada dukungan dari orang tua.
                   Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Dalam masa remaja perubahan yang terjadi sangat mencolok sehingga dapat menggangu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan sering kali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakan sebagai “masa negatif”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lambat dan perubahan tubuhnya telah sempurna akan terjadi keseimbangan kembali.
                   Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak – anak berbeda – beda, cara mereka melampiaskan gangguan keseimbangan tampaknya sama, seperti mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikirannya ataupun perasaannya, ada kecenderungan untuk menarik diri dari keluarga atau teman dan lebih senang menyendiri, menentang kewenangan ( orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian, dan sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka melakukan tugas dirumah atupun disekolah dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia.
                   Akibat perubahan pada beberapa kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuhnya, anak-anak remaja secara fisik seringkali merasa tidak nyaman, misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit kepala dan sebagainya. Gangguan ini lebih banyak menghinggapi anak perempuan daripada anak laki- laki.
                   Umumnya tanggapan anak remaja terhadap perubahan dirinya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu mereka yang terlalu memperhatikan normal tidaknya dirinya, dan  mereka yang terlalu memperhatikan/memikirkan tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman sebayanya, kemudian ternyata dirinya berbeda dari mereka, maka akan segera muncul pikirannya tentang normal  tidaknya dirinya. Misalnya, hanya berbeda dalam hal kecepatan pertumbuhan sudah dapat menimbulkan rasa kekhawatiran dalam dirinya. Anak-anak tergolong cepat dan lebih awal tumbuh, sering kali merasa khawatir bahwa pada masa dewasanya nanti, tubuhnya akan terlalu tinggi, dan juga sebaliknya.
                   Terlalu memperhatikan kaadaan kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi dalam tahap ini. Pada saat seseorang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah terbentuk konsep tertentu mengenai wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman si anak sehari-hari, misalnya dari televisi, bioskop, buku cerita, komik dan atau orang-orang disekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat bahwa dirinya kurang memenuhi persyaratan maka segera menentukan bahwa dirinya tidak wajar. Sayangnya konsep yang telah terbentuk itu sukar dihilangkan bahkan mungkin dapat menetapseumur hidupnya.
                   Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat dan kepribadian. Kalau sikap dan perilaku remaja kurang dapat diterima, maka keadaan ini cukup parah. Sejumlah studi tlah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, terutama dalam kasus penyimpangan usia kematangan kelaminnya.

BAB III
PENUTUP

  Simpulan
                        Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan fisik remaja merupakan gejala primer dalam perubahan remaja. Pertumbuhan ini menyangkut perubahan-perubahan pada fisik pada remaja baik pria maupun wanita yakni menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, serta perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua, yang di sebabkan oleh kelenjar pytuiri dan hypothalamus. Pertumbuhan fisik yang tepat akan tercapai bila ada keseimbangan antara kelenjar pytuiri dan genotropik.Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing-masing organ berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik. Perubahan fisik pada remaja ini dapat menimbulkan perubahan psikologis pada remaja, seperti perubahan cara berfikir, berbahasa,  hubungan sosial, emosial, dan perubahan tingkah lakuh.


DAFTAR RUJUKAN
Taneo, S.P. 2012 . Perkembangan Peserta Didik (Bahan Ajar). Kupang : UNDANA

link download Document word nya :
Pertumbuhan Fisik Remaja Dan Karakteristiknya
link download ppt untuk presentasinya : 
Pertumbuhan Fisik Remaja Dan Karakteristiknya

0 komentar:

Posting Komentar

 

Always Giving The Best Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting