BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam referensi,makna pertumbuhan sering diartikan
sama dengan perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaanya seringkali
dipertukarkan untuk makna yang sama. Pertumbuhan diberi makna sebagai perubahan
– perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar,panjang.
Setiap individu pada
hakekatnya akan mengalami pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi
lebih besar dan panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga
dewasa.
Setiap individu memiliki
ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh
dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan dimiliki sejak lahir baik faktor
biologis maupun sosial psikologis. Setiap orang karena ciri dan sifat maka
disebut individu yang menunjukkan kedudukannya sebagai seorang perorangan .
Sifat individual berkaitan dengan sifat perorangan dimana ciri dan sifat
(karakteristik ) orang yang satu berbeda dengan orang yang lain. Hal ini
menjadi sangat penting untuk diketahui bagi seorang pendidik maupun calon
pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan subjek
pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran di
atas, maka penyusun menyajikan makalah ini dengan harapan tulisan ini dapat
memberikan informasi bagi kita semua, khususnya calon pendidik tentang
pertumbuhan fisik dan psikis remaja serta penyebabnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang di
maksud dengan pertumbuhan fisik remaja?
2.
Bagaimana
ciri-ciri pertumbuhan fisik remaja?
3.
Apakah penyebab
perubahan fisik remaja?
4.
Bagaimana
pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja?
C.
TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.
Menjelaskan
aspek-aspek pertumbuhan fisik remaja
2.
Mendeskripsikan
ciri-ciri pertumbuhan fisik remaja
3.
Menjelaskan
penyebab perubahan fisik remaja
4.
Mengetahui
pengaruh petumbuhan fisik terhadap perilaku remaja
D.
METODE
Metode
yang digunakan penulis dalam makalah ini adalah merekam sari buku.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Fisik Remaja
1. Pertumbuhan sebelum lahir
Terbentuknya
manusia dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma)
yang membentuk suatu sel kehidupan yang disebut Embrio. Embrio manusia yang
telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua
bulan, ukuran embrio itu sebesar dua setengah sentimeter, yang disebut janin
atau fetus. Setelah tiga bulan, setelah
tiga bulan, fetus terus bertumbuh menjadi bayi dalam ukuran kecil.
Masa
sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks, karena merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan syaraf yang lebih lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin (fetus)
diakhiri saat kelahiran. Kelahiran merupakan kematangan biologis dan jaringan
syaraf setiap komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri.
2. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan
ini merupakan kelanjutan sampai masa dewasa. Selama tahun pertama, ukuran
panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan
berat badannya akan bertambah 3 kalinya. Sejak lahir sampai umur 25 tahun,
perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang proporsional
pada awal terbentuknya manusia sampai dengan proporsi yang ideal di masa
dewasa, dapat dilihat pada gambar berikut :
Pertumbuhan
fisik manusia berbeda dengan hewan. Pada awal setelah bayi itu dilahirkan,
respon terhadap segala rangsangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks,
ini akan berakhir atau akan menjadi lebih terarah pada sasaran saat bayi
berusia 4 sampai 5 bulan.
Kapasitas
syaraf sensorif seorang bayi amat terbatas. Bayi yang baru lahir pendengarannya
amat baik. Ia mampu membedakan suara yang lembut dan kasar, lebih senang pada
suara yang lembut dari pada yang lain. Penglihatannya masih lemah, walaupun ia
telah melihat. Dari pertumbuhannya ia segera membedakan terangnya cahaya, warna
dan mampu mengikuti rangsangan yang bergerak dengan pandangan matanya. Syaraf
sensorif seperti perabaan, penciuman dan pencernaan berkembang sejalan dengan
syaraf penglihatan. Perkembangan fungsi syaraf sensorif semakin sempurna dan
lengkap sehingga anak mampu menginterpretasikan apa yang ia lihat, dengar,
sentuh dan rasakan. Semua ini merupakan potensi yang fungsi bagi terbentuknya
pengetahuan seseorang.
Pertumbuhan
fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan
urutan yang teratur. Pola dan urutan pertumbuhan fungsi fisik ini
diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan social. Pertumbuhan
tersebut langsung atau tidak, akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari.
Misalnya akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak, dan secara tidak
langsung berpengaruh pada bagaimana anak memandang dirinya dan ia memandang
orang lain. Pertumbuhan fisik terjadi secara bartahap dan iramanya setiap orang
berbeda, walaupun secara keseluruhan tetap memperlihatkan keteraturan.
Petumbuhan
fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan aturan yang teratur. Pola dan
urutan pertumbuhan fungsi fisik ini diikuti oleh perkembangan kemampuan mental
spiritual dan social. Pertumbuhan tersebut langsung atau tidak, akan
mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Misalnya, akan menentukan keterampilan
anak dalam bergerak, dan secara tidak langsung berpengaruh pada bagaimana anak
memandang dirinya dan ia memandang orang lain. Pertumbuhan fisik terjadi secara
bertahap dan iramanya setiap orang berbeda, walaupun secara keseluruhan tetap
memperlihatkan keteraturan.
Pertumbuhan
fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya ditandai oleh pertumbuhan yang
lambat. Selama peiode lainnya ditandai oleh pertumbuhan yang lambat. Selama
periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan sangat cepat. Pada
akhir tahun pertama, kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan seorang bayi
memperlihatkan tempo yang sedikit lambat, kemudian menjadi stabil pada saat
anak memasuki tahap remaja atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini
dapat dimulai ketika anak berusia sekitar 8-12 tahun. Mulai saat itu sampai ia
berumur 15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya
masa itu disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan
disusul dengan periode tenang kembali sampai ia memasuki tahap dewasa. Berat
badan masih dapat berubah-ubah (Hurlock,1991).
Ukuran
dan bangunan tubuh yang diwariskan secara genetic juga mempengaruhi laju
pertumbuhan. Anak-anak yang mempunyai bangunan tubuh kekar, biasanya akan
tumbuh dengan cepat dan akan memasuki tahap remaja lebih cepat dari pada teman
sebayanya yang mempunyai bangunan tubuh yang lebih kecil.
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik seorang anak dapat berasal dari
kesehatan dan pemberian makanan yang bergizi, imunisasi yang teratur untuk
mencegah berbagai serangan penyakit. Demikian juga anak yang mengalami gangguan
atau tekanan emosional berpengaruh terhadap proses pertumbuhan seseorang.
Sebaliknya anak yang tenang cenderung tumbuh lebih cepat pertumbuhannya. Hal
yang paling menonjol dalam variasi pertumbuhan adalah faktor pengaruh jenis
kelamin. Pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan pada
usia tertentu, dan pada saat tertentu anak wanita lebih cepat daripada anak
laki-laki. Misalnya pada usia 9,10,13 dan 14 tahun anak perempuan lebih tinggi
dari pada anak laki-laki karena pengaruh perkembangan awal remajanya. Begitu
juga dikalangan sesama anak laki-laki atau perempuan,sering nampak variasi yang
jelas satu sama lain.
B. Ciri-ciri Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh;
proporsi tubuh, munculnya cirri-ciri kelamin yang utama (primer) dan cirri-ciri
kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss (Sarlito,
1991) ukuran perubahan fisik adalah sebagai berikut :
Ø Pada
anak perempuan :
o Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi
tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
o Pertumbuhan payudara.
o
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di
kemaluan.
o
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan
yang maksimum setiap tahunnya.
o
Bulu kemaluan menjadi keriting.
o
Menstruasi atau haid.
o Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Ø Pada
anak laki-laki :
o
Pertumbuhan tulang-tulang.
o
Testis (buah pelir) membesar.
o
Tumbuh bulu kemaluan yang halus dan
berwarna gelap.
o
Awal perubahan suara.
o
Ejakulasi (keluarnya air mani).
o
Bulu kemaluan menjadi keriting.
o Pertumbuhan tinggi badan mencapai
tingkat maksimum setiap tahunnya.
o
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah
(kumis, jenggot).
o
Tumbuh bulu ketiak.
o
Akhir perubahan suara.
o
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal
dan gelap.
o
Tumbuh bulu dada.
C. Penyebab perubahan fisik remaja
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya
dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam
sistem endoktrin. Kelenjar pituitri yang terletak didasar otak
mengeluarkan duamacam hormon yang diduga erat hubungannya dengan perubahan pada
masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan
terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon ganadotropik atau hormon yang
merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat
remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan semakin banyak
dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam
kelenjar endoktrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan
kelenjar hypothalmus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk
merangsang pertumbuhan pada saat remaja berkembang.
Meskipun kelenjar gonad atau
kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seseorang dilahirkan, namun kelenjar
ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon
gonadotropik dari kelenjar pituitry pada saat akan memasuki masa remaja.
Setelah tercapai kematangan alat kelamin, maka hormon gonad akan menghentikan
aktivitas hormon pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan fisik akan terhenti.
Keseimbangan yang tepat antara kelenjar pituitry dan gonad menimbukan
pertumbuhann fisik yang tepat pula. Sebaliknya apabila terjadi gangguan dalam
keseimbangan ini, maka akan timbul penyimpangan pertumbuhan selama masa remaja,
seluruh tubuh mengalami perubahan baik bagian luar maupun bagian dalam tubuh,
baik perubahan struktur maupun fungsinya.
Perubahan- perubahan fisik
yang penting dan yang terjadi pada masa remaja adalah :
1.
Perubahan ukuran
tubuh
Irama pertumbuhan mendadak menjadi
cepat sekitar 2 tahun sebelum anaak mencapai
taraf pematangan kelaminnya, setahun sebelumnya, anak akan bertambah
tinggi 10 sampai 15 cm dam bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi pematangan
kelamin ini. Pertumbuhhan fisik selanjutnya masih terus terjadi namun dalam
tempo yang sedikit lebih lambat. Selama 4 tahun perutumbuhan tinggi badan akan
bertambah 25 persen dan berat badannya hampir mencapi dua kali lipat. Anak
laki-laki tumbuh terus lebih cepat dari pada anak perempuan. Pertumbuhan anak
laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang
pada perempuan pada usia 18 tahun.
2.
Perubahan
proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang
proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada bagian
tubuh yang semakin tidak proporsianal dan ada pula bagian tubuh yang semakin
proposional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berkembang terus sampai
seluruh mas apubur selesai dilalui sepenuhnya sehingga sehingga akhrinya
proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi dewasa. Perubahan ini
terjadi baik di dalam maupun di bagian luar tubuh anak.
3.
Ciri kelamin
yang utama
Pada masa kanak-kanak, alat
kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa
remaja alat kelamiin mulai berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saat
pertama kali anak laki-laki mengalami “ mimpi basah”, sedangkan anak perempuan
indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama
kali mengalami haid atau menstruasi. Bagian lain dari alat perkembangbiakan
pada anak pperempuan pada saat ini masih belum berkembang dengan sempurna
sehingga belum mampu untuk mengandung anak atau beberapa bulan atau setahun
lebih. Masa interval ini disebut sebagai masa steril.
4. Ciri
kelamin kedua
Ciri kelamin kedua pada anak
perempuan adalah membesarnya buah dada dan munculnya putting susu,pinggul melebar lebih lebar daripada
lebar bahu,tumbuh rambut disekitar alat kemaluan/kelamin,tumbuh rambut
diketiak,suara bertambah nyaring.Sedangkan anak laki-laki ditandai oleh
tumuhnya kumis dan jenggot,otot-otot mulai tampak,bahu melebar lebih lebar
daripada pinggul,nada suara membesar,tumbuh jakun,tumbuh bulu ketiak,bulu
dada,bulu di sekitar alat kelamin,serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih
kasar dan pori-pori membesar.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah
yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan.Ciri ini pula yang
seringkali merupakan daya tarik antara jenis kelamin.Pertumbuhan disebut
berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin yang utama dan keduanya akan
mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja.
Perubahan fisik sepanjang masa
remaja meliputi dua hal,yaitu:
a.
Percepatan
pertumbuhan
Masa
dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja.Banyak faktor individual
mempengaruhi jalanya pertumbuhan ini sehingga baik awal maupun akhir prosesnya
terjadi secara berbeda .
Pada
titik awal pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak berbeda,akan tetapi
kecepatan pertumbuahan setiap individu menjadi sangat berbeda sesuai dengan
iramanya masing-masing.jadi perbebaan individual tentang pertumbuhan tampak
dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan.
Percepatan bagi remaja laki-laki umumnya berbeda dan
berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun ,sedangkan remaja perempuan antara 7,5
tahun 11,5 tahun dengan umur rata-rata
10,5 tahun.Puncak pertambahan ukuaran fisik dicapai pada usia 12 tahun,yakni
kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun.
b.
Proses kematangan
seksual
Meskipun
kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu
dalam perkembangan cirri-ciri kelamin sekundernya,namun kematangan seksual
anak-anak remaja berjalan secara individual sehingga hanya mungkin untuk
memberikan ukuran rata-rata.
Ada
tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan,yaitu
dalam hal:
(1) kriteria
kematangan seksual nampak,lebih jelas pada anak perempuan daripada anak
laki-laki. Kriterianya adalah menstruasi pertama sebagai tanda permulaan
pubertas. Setelah itu dibutuhkan satu tahun lagi baru anak wanita betul-betul
matang untuk reproduksi. kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak
laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki
permulaannya sangat sedikit sehingga tidak jelas.
(2) permulaan
kematangan seksual pada anak perempuan 2 tahun lebih cepatnya daripada
laki-laki .
(3) untuk
gejala-gejala kematangan seksual pada wanita dimulai dengan tumbuhnya buah dada
(8-13 tahun). Menjelang haid,jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh hingga
payudara mulai memperoleh bentuk yang lebih dewasa. Kelenjar payudara baru
mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan
produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat
reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ
kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada
anak laki-laki kematangan seksual dimulai dengan pertumbuhan testes yang
dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara umur 13,5 dan 17
tahun. Pada usia kurang lebih 15-17 tahun, anak laki-laki dan perempuan pangkal
tenggorokan (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih
panjang. Menstruasi merupakan ukuran yang baik karena hal ini menentukan salah
satu ciri kematangan seksual yang pokok,
yaitu suatu disposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan,juga merupakan
manifestasi yang jelas meskipun pada awalnya masih terjadi pendarahan sedikit.
Perubahan
proporsi tubuh menunjukkan keanekaragaman antara laki-laki dan perempuan.
Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi
lebih kekar,berat dan segi tiga) sedangkan anak perempuan cenderung menjadi
gemuk dan berat (endomorf) akan memperlihatkan ciri ektomrf (cendrung kurus dan
bertulang panjang).
Beberapa
kondisi yg mempengaruhi pertumbuhan fisik anak yaitu :
a.
Pengaruh keluarga
meliputi faktor keturunan dan lingkungan, terutama terhadap tinggi dan berat
badan.
b.
Pengaruh gizi
bagi anak,terutama terhadap tinggi dan berat badan.
c.
Gangguan
emosional yang sering menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan
, dan akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar pituitry.
d.
Jenis kelamin,
dimana anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya sedikit
lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Perbedaan ini karena
bentuk tulang dan otot anak laki-laki memang berbeda dengan anak perempuan .
e.
Status sosial
ekonomi keluarga yang berbeda juga berpengaruh terhadap tinggi dan berat badan
anak.
f.
Kesehatan jelas
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan ).
g.
Bentuk tubuh
(mesomorf , ektomorf dan endomorf ) akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya tubuh anak. Anak yang bentuk tubuhnya
mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorf atau ektomorf.
D. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Perilaku
Perubahan – perubahan
psikologis yang muncul sebagai akibat dari perubahan fisik, yaitu rasa
kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan –
perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok
misalnya, perbesaran payudara/buah dada yang cepat membuat remaja tersisih dari
teman – temannya. Demikian pula dalam menghadapi haid dan mimpi basah, anak –
anak remaja perlu mengadakan penyesuain tingkah laku yang tidak ada dukungan
dari orang tua.
Perubahan fisik hampir selalu
dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Dalam masa remaja perubahan yang
terjadi sangat mencolok sehingga dapat menggangu keseimbangan yang sebelumnya
sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan sering kali
agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakan
sebagai “masa negatif”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lambat dan
perubahan tubuhnya telah sempurna akan terjadi keseimbangan kembali.
Meskipun pengaruh pubertas
terhadap anak – anak berbeda – beda, cara mereka melampiaskan gangguan keseimbangan
tampaknya sama, seperti mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikirannya
ataupun perasaannya, ada kecenderungan untuk menarik diri dari keluarga atau
teman dan lebih senang menyendiri, menentang kewenangan ( orang tua dan guru),
sangat mendambakan kemandirian, dan sangat kritis terhadap orang lain, tidak
suka melakukan tugas dirumah atupun disekolah dan sangat tampak bahwa dirinya
tidak bahagia.
Akibat perubahan pada beberapa
kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan
ukuran tubuhnya, anak-anak remaja secara fisik seringkali merasa tidak nyaman,
misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan,
sakit kepala dan sebagainya. Gangguan ini lebih banyak menghinggapi anak
perempuan daripada anak laki- laki.
Umumnya tanggapan anak remaja
terhadap perubahan dirinya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu mereka yang
terlalu memperhatikan normal tidaknya dirinya, dan mereka yang terlalu memperhatikan/memikirkan
tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman sebayanya,
kemudian ternyata dirinya berbeda dari mereka, maka akan segera muncul
pikirannya tentang normal tidaknya
dirinya. Misalnya, hanya berbeda dalam hal kecepatan pertumbuhan sudah dapat
menimbulkan rasa kekhawatiran dalam dirinya. Anak-anak tergolong cepat dan
lebih awal tumbuh, sering kali merasa khawatir bahwa pada masa dewasanya nanti,
tubuhnya akan terlalu tinggi, dan juga sebaliknya.
Terlalu memperhatikan kaadaan
kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi dalam tahap ini.
Pada saat seseorang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah terbentuk
konsep tertentu mengenai wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam penampilan
seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman si anak sehari-hari,
misalnya dari televisi, bioskop, buku cerita, komik dan atau orang-orang
disekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat bahwa dirinya kurang
memenuhi persyaratan maka segera menentukan bahwa dirinya tidak wajar.
Sayangnya konsep yang telah terbentuk itu sukar dihilangkan bahkan mungkin
dapat menetapseumur hidupnya.
Salah satu dari beberapa
konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya
terhadap sikap, perilaku sosial, minat dan kepribadian. Kalau sikap dan perilaku
remaja kurang dapat diterima, maka keadaan ini cukup parah. Sejumlah studi tlah
menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini
biasanya sulit dihilangkan, terutama dalam kasus penyimpangan usia kematangan
kelaminnya.
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan fisik
remaja merupakan gejala primer dalam perubahan remaja. Pertumbuhan ini
menyangkut perubahan-perubahan pada fisik pada remaja baik pria maupun wanita
yakni menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, serta
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua, yang di
sebabkan oleh kelenjar pytuiri dan hypothalamus. Pertumbuhan fisik yang tepat
akan tercapai bila ada keseimbangan antara kelenjar pytuiri dan
genotropik.Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya
masing-masing organ berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik. Perubahan
fisik pada remaja ini dapat menimbulkan perubahan psikologis pada remaja,
seperti perubahan cara berfikir, berbahasa,
hubungan sosial, emosial, dan perubahan tingkah lakuh.
DAFTAR RUJUKAN
Taneo,
S.P. 2012 . Perkembangan Peserta Didik
(Bahan Ajar). Kupang : UNDANA
0 komentar:
Posting Komentar