Termodinamika
Termodinamika adalah suatu tool yang sangat berguna dalam memahami
kesetimbangan kimia yang terjadi secara alami. Termodinamika kimia mempelajari
perubahan energi yang menyertai proses kimia dan perubahan fase zat. (Olimpiade
kimia SMA, hal.61)
Termodinamika
(bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')
adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal. (wikipedia)
Parameter termodinamika untuk perubahan
keadaan diperlukan untuk mendeskripsikan ikatan kimia, sruktur dan reaksi. Hal
ini juga berlaku dalam kimia anorganik, dan konsep paling penting dalam
termodinamika dipaparkan di bagian ini. Pengetahuan termodinamika sederhana
sangat bermanfaat untuk memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan stabil,
kemungkinan kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan mekanisme
reaksi dan pemahaman elektrokimia. (Taro
Saito,
Kimia Anorganik 1 hal. 42)
Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
§
Hukum
Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini
menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
·
Hukum
Pertama Termodinamika
Hukum ini
terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam
dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
·
Hukum
kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
·
Hukum
ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol. Ikatan entropi diasosiasikan dengan
kekacauan maka pernyataan hukum kedua termodinamika di dalam proses-proses
alami cenderung bertambah ekivalen dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan
lingkungan cenderung semakin besar.
A. Entalpi dan Perubahan Entalpi
1. Pengertian Entalpi
Entalpi
adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di lambangkan dengan H,
sedangkan perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi akhir dan entalpi
awal di simbolkan dengan dengan DH.
ΔH
= Hakhir – Hmula-mula
Walaupun
ini merupakan definisi yang biasa dari DH, keadaan entalpi H, mula-mula dan akhir
(yang sebenarnya berhubungan dengan jumlah energi yang adapada keadaan ini)
tidak dapat di ukur. Ini di sebabkan jumlah energi total dari sistem adalah
jumlah dari semua energi kinetik dan energi potensialnya. Jumlah energi total
ini tidak dapat di ketahui karena kita tidak dapat mengetahui secara pasti
berapa kecepatan pergerakan molekul-molekul dari sistem dan juga beberapa gaya
tarik menarik dan tolak menolak antara molekul dalam sistem tersebut.
Bagaimanapun, defenisi di atas sangat penting karena telah menegakan tanda aljabar
DH eksoterm dan endoterm. Perubahan
eksoterm, Hakhir lebih
kecil dari Hmula-mula. Jadi harga DH adalah negatif. Dengan analisis yang sama,
kita mendapatkan bahwa harga DH
untuk perubahan endoterm adalah positif. (Brady, Kimia Universitas Asas &
Struktur. Hal. 274)
Jika
reaksi kimia meningkatkan panas, sistem kehilangan panas dan panas tersebut
hilang pada tekanan konstan adalah berkurangnya dalam entalpi (DH<0). Reaksi seperti itu dengan DH negatif adalah eksotermik.
Pembakaran etama adalah reaksi eksotermis yang sangat kuat ;
CH4 (g) + O2
(l) --> CO2(g) + 2H2O (l) DH < 0, eksotermis
Hasil reaksi ini memberikan entalpi
lebih rendah daripada reaktan. Dalam reaksi endotermis, panas di serap oleh
reaksi dari lingkungan, membuat DH bernilai
positif. Sebagai contoh reaksi endotermis adalah pembentukan nitrogen oksida
dari unsurnya.
N2 (g) + 2 O2
(g) -->2NO2 (g) DH
> 0,
endotermis
(Widi
Prasetiawan, Kimia Dasar 1. Hal.97)
Proses
Eksoterm dan Endoterm
Hukum pertama termodinamika menunjukan
bahwa perubahan energi dalam (ΔU)
tidak dapat diukur, tetapi dapat di hitung dari nilai kalor (q) dan kerja (w).
(syukri, Kimia Dasar 1. Hal79)
Jika kalor yang menyertai perubahan pada
volume tetap adalah ΔU
maka kalor pada tekanan tetap adalah ΔH.
Hubungan antara energi dalam dan entalpi adalah :
ΔH
= ΔU + Δ(PV), dapat di tuliskan H = U + PV
(Olimpiade kimia SMA.
Hal 63)
a.
Perubahan
Entalpi Pembentukan Standar (ΔH o f) = kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan
1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar (
25 oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap.
Satuannya adalah kJ / mol.
Contoh :
H2(g) + 1/2 O2 →
H2O(l) ΔH=-286 kJ
mol-1
C (grafit) + O2(g) → CO2(g)
ΔH=-393 kJ mol-1
K(s) + Mn(s) + 2O2 → KMnO4(s) ΔH=-813 kJ mol-1
Catatan:
·
ΔHf
elemen stabil adalah 0
·
ΔHf
digunakan untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
·
Semakin
kecil ΔHf, semakin stabil energi senyawa itu
·
ΔHf
tidak mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
b.
Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH o d)
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya
pada keadaan standar.
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan
dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan
tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang
dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor
yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur
penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
Contoh :
H2O(l) → H2(g) + 1/2
O2(g) ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh Hf no. 1)
c.
Perubahan
Entalpi Pembakaran Standar (ΔH o c)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1
mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar.
Contoh :
1/2 C2H4(g) +
3/2 O2 → CO2(g) + H2O(l) ΔH=-705.5 kJ mol-1
Catatan:
·
ΔHc
selalu negatif,
karena panas pasti dilibatkan
·
ΔHc
bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan
d.
Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH
o n)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1
mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.
Contoh :
NaOH(aq)
+ HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l)
ΔHn = -57,1 kJ mol-1
e.
Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH ovap)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1
mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.
Contoh : H2O(l) ---> H2O(g) ; DHovap = +44kJ
f.
Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH ofus )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan /
peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada
keadaan standar.
Contoh :
NaCl(s)
⎯⎯→
NaCl(l) ΔH = –112 kJ/mol
g.
Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (ΔH osub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1
mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Contoh : H2O(s)----> H2O(g) ; DHosub
= +50,01 kJ
h.
Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH osol )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat
melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar.
Contoh :
·
NH3(g)
+ aq -> NH3(aq) ΔHs=-35.2 kJ mol-1
·
HCl(g)
+ aq -> H+(aq) + Cl-(aq) ΔHs=-72.4 kJ mol-1
·
NaCl(s)
+ aq -> Na+(aq) + Cl-(aq) ΔH=+4.0 kJ mol-1
Catatan:
·
Jika
ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut dalam air
·
Jika
ΔH negatif, zat itu larut dalam air
3.
Penentuan
Perubahan Entalpi
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya.
Lambang energi ikatan = D. Energi
ikatan rerata pada ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 >
ikatan tunggal. Suatu reaksi yang DH–nya ditentukan
dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi
harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain
dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu :
1)
Energi
Atomisasi.
Adalah
energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi
atom-atom bebas dalam keadaan gas.
Energi
atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa.
Contoh :
Pada
molekul NH3 terdapat 3 ikatan N – H. Sementara itu, energi ikatan N
– H = 93 kkal / mol sehingga energi atomisasinya = 3 x 93 kkal / mol = 297 kkal
/ mol.
2)
Energi
Disosiasi Ikatan.
Adalah
energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu
molekul atau senyawa dalam keadaan gas.
Contoh :
Energi
disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431 kJ.
3)
Energi
Ikatan Rata-Rata.
Adalah
energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu
senyawa ( notasinya = D ).
Contoh :
Dalam
molekul CH4 terdapat 4 ikatan C - H .
Energi
ikatan rerata C - H ( DC-H ) = ( 1668 / 4 ) kJ = 417 kJ
Energi
ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi
pembentukan standar (DHf ) dan energi ikat unsur-unsurnya.
Prosesnya melalui 2 tahap yaitu :
o
Penguraian senyawa menjadi
unsur-unsurnya.
o
Pengubahan unsur menjadi atom gas.
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri
dari 2 proses :
o
Pemutusan ikatan pada pereaksi.
o
Pembentukan ikatan pada produk reaksi.
Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi.
Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi.
Secara umum di rumuskan dengan :
b.
Penentuan Perubahan Entalpi
Berdasarkan Hukum Hess
Hukum Hess
“Perubahan entalpi yang dilepas atau diserap tidak tergantung pada jalannya
reaksi, melainkan tergantung pada kondisi zat – zat yang bereaksi ( reaktan )
dan zat – zat hasil reaksi ( produk )”.
Berdasarkan
hukum Hess, penentuan DH dapat
dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1.
Perubahan entalpi ( DH ) dihitung
melalui penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan
DH = DH1
+ DH2
+ DH3
2.
Perubahan entalpi ( DH ) suatu
reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi pembentukan ( DHof
) antara produk dan reaktan
Entalpi
reaksi standar, ΔH0, adalah perubahan entalpi dari 1 mol
reaktan dan produk pada keadaan standar (105 Pa dan 298.15 K). Entalpi
pembentukan standar, ΔHf0, suatu senyawa adalah entalpi
reaksi standar untuk pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya. Karena entalpi
adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi standar dihitung dengan mendefinisikan
entalpi pembentukan zat sederhana (unsur) bernilai nol. Dengan demikian:
ΔH =Σ
ΔHf(produk) −Σ ΔHf0(reaktan)
(Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42)
(Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42)
B.
Entropi
Entropi adalah fungsi keadaan, dan
merupakan kriteria yang menentukan apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan
spontan dari keadaan lain. (Taro Saito,
Kimia Anorganik 1 hal. 42)
Entropi
merupakan besaran termodinamika yang menyatakan derajat ketidakteraturan
partikel. Jika sistem kemasukan kalor, maka entropi bertambah., dan sebaliknya
jika kalor keluar maka entropi berkurang. Menentukan entropi (S) suatu sistem
tidak mudah karena menyangkut energi yang di kandungnya. Akan tetapi besarnya
perbahan entropi (DS) dalam suatu
peristiwa dapat di hitung dari besarnya kalor yang masuk atau yang keluar.
Kalor dapat menambah ketidakteraturan (entropi) partikel sistem, tetapi
perubahan itu tidak linier, dan bergantung pada suhu sistem. Seperti energi dalam (U) dan entalpi (H), Entropi
adalah besaran termodinamika yang nilainya tergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir dan tidak di pengaruhi oleh jalan yang di tempuh. Oleh sebab itu,
ΔS proses reversibel sama dengan irreversibel walaupun
kalor yang di serap tidak sama.
qir = ΔU + P (V2 – V1)
Perubahan
entropi suatu proses di hitung dari qr dan bukan dari qir, baik prosesnya reversibel
maupun irreversibel.
ΔS = qr/T
Karena qr
lebih besar dari qir maka dalam proses irreversibel :
ΔS > qir/T
(syukri, Kimia Dasar 1.
Hal 99-100)
Hukum ke-2 termodinamika menyatakan
bahwa entropi, S, sistem yang terisolasi dalam proses spontan meningkat.
Dinyatakan secara matematis
ΔS > 0 (Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal.
43)
ΔS >
0, prosesnya irreversibel = spontan
ΔS =
0, prosesnya reversibel = kesetimbangan
ΔS ≥
0, prosesnya alami yakni irreversibel atau reversibel = tidak spontan.
Jika
suhu di turunkan terus menerus,mengakibatkan entropi makin lama makin mengecil.
Dalam dunia keilmuan, suhu terendah adalah 0 K sehingga di asumsikanpada suhu
ini zat murni tersusun paling teratur. Berdasarkan asumsi itu, di sepakati
suatu perjanjian yang di sebut hukum ketiga termodinamika. Berdasarkan hukum
ini di lakukan pengukuran dan perhitungan kalor yang di serap suatu zat murni
dari suhu 0 K sampai suhu tertentu. Akhirnya di hitung entropi zat tersebut
pada suhu 250 C dan tekanan 1 atm yang di sebut entropi standar.
Dengan adanya entropi standar, dapat di hitung nilai dari ΔS sebuah reaksi anorganik.
ΔS = Σ entropi produk – Σ
entropi reaktan
(syukri, Kimia Dasar 1.
Hal 104)
C. Energi bebas GiBBs (G)
Untuk
menyatakan reaksi yang berjalan spontan, maka di gunakan fungsi termodinamika
yang lain yaitu Energi Bebas Gibbs atau dapat di sebut juga sebagai energi
bebas. (olimpiade kimia SMA, hal 66)
Energi
bebas suatu sistem adalah selisih entalpi dengan temperatur yang di kalikan
dengan entropi.
G
= H – TS
Sehingga
perubahan energi bebas pada suhu konstan adalah ;
ΔG = ΔH
– TΔS
Dan pada keadaan standar, energi bebas dapat di
hitung dengan persamaan ;
ΔG0 = ΔH0
– TΔS0
Energi
bebas dalam keadaan standar telah di ukur untuk setiap senyawa dan telah di tabulasikan
secara global sehingga perubahan energi gibbs (ΔG) suatu reaksi
anorganik, dapat di hitung dengan rumus :
ΔG0= Σ ΔGf0produk
- Σ ΔGf0reaktan
Dari
persamaan tersebut dapat di ketahui hal-hal seperti berikut ;
ΔG < 0, reaksi berjalan secara spontan
ΔG > 0, reaksi berjalan tidak spontan
ΔG
= 0 , reaksi dalam keadaan setimbang
Tabel hubungan ΔH, ΔS, ΔG dengan kelangsungan reaksi anorganik :
ΔH
|
ΔS
|
ΔG
|
Kelangsungan reaksi
|
< 0
|
> 0
|
< 0
|
Reaksi akan
berlangsung secara spontan pada suhu tertentu dan akan selalu bernilai
negatif
|
> 0
|
< 0
|
> 0
|
Reaksi akan
berlangsung secara tidak spontan pada suhu tertentu dan akan selalu bernilai
positif
|
Hubungan
energi bebas dengan konstanta kesetimbangan :
ΔG = ΔG0
+ RT ln K
Di mana ;
ΔG
= energi bebas pada kondisi tertentu
ΔG0 = energi bebas pada kondisi standar
R =
Tetapan gas ideal = 8.314 J/mol-K
T =
Temperatur (K)
K = Tetapan kesetimbangan
Saat
kesetimbangan, ΔG = 0 maka persamaan menjadi :
ΔG0=
- RT ln K
Dengan hubungan :
·
Jika ΔG0 negatif, K > 1 maka reaksi akan berlangsung
spontan
·
Jika ΔG0 positif, K < 1 maka reaksi akan berlangsung tidak
spontan
D. Kesimpulan :
·
Termodinamika adalah suatu tool yang sangat berguna dalam memahami
kesetimbangan kimia yang terjadi secara alami. Termodinamika sangat bermanfaat
untuk memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan stabil, kemungkinan
kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan mekanisme reaksi dan
pemahaman elektrokimia.
·
Parameter Termodinamika yaitu Entalpi
(H), Entropi (S) dan Energi Gibbs (G)
·
Entalpi adalah kandungan kalor sistem
dalam tekanan tetap. Entalpi dan segala perubahan energi yang terjadi di dalam
suatu reaksi anorgaik di jelaskan dengan Hukum termodinamika pertama.
·
Entropi adalah fungsi keadaan, dan
merupakan kriteria yang menentukan apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan
spontan dari keadaan lain. Entropi di bahas oleh Hukum termodinamika yang kedua
dan ketiga
·
Energi Bebas Gibbs adalah salah satu
dari parameter termodinamika yang
menyatakan apakah kelangsungan suatu reaksi terjadi secara spontan atau tidak
spontan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Brady, James .E. 1999. Kimia Universitas Azas & Struktur
Jilid 1,
Edisi ke-5. Jakarta : Binarupa Aksara
2.
Saito, Taro.1996. Kimia
Anorganik 1. Tokyo : Penerbit Iwanami Shoten
3.
Syukri.
1999. Kimia Dasar 1. Bandung :
Penerbit ITB
4.
Prasetiawan,
Widi. 2009. Kimia Dasar I.Jakarta :
Cerdas Pustaka
5.
Riyanto,
Nurdin.2009. Super Genius Olimpiade
Kimia SMA Nasional dan
Internasional . Jakarta: Pustaka Widyatama
6.
http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
7.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/entalpi-dan-perubahan-entalpi-%CE%B4h/
Untuk presentasi powerpoint nya klik di sini :
Termodinamika
2 komentar:
Mantap, Terimakasih sangat membantu
Sedang mengerjakan kimia fisika nih. Terima kasih
Posting Komentar